Jumat, 19 Juni 2009

Profil usaha kecil

2. Profil usaha kecil
Adapun ciri-ciri dan usaha kecil ini adalah:
a. Cara mendirikannya relatif mudah
b. Manajemennya sederhana
c. Cepat tanggap dan fleksibel
d. Organisasinya sederhana
e. Percaya pada diri sendiri
f. Modalnya milik sendiri atau keluarga
g. Mempunyai komitmen tinggi
h. Ulet, dinamis, inovatif, akrab dan kerja keras
i. Berdedikasi tinggi

3. Macam-macam usaha kecil
Sebagaimana diatur dalam UU No. 9 Tahun 1999 tentang usaha kecil meliputi usaha-usaha sebagai berikut:
a. Usaha kecil formal
Usaha kecil yang dikelompokkan dalam usaha kecil formal yaitu usaha yang sudah terdaftar dan tercatat serta berbadan hukum, misalnya koperasi, CV dan lain-lain.
b. Usaha kecil informal
Usaha kecil informal adalah usaha kecil yang belum tercatat, belum terdaftar dan tidak berbadan hukum. Misalnya pedagang keliling industri rumah tangga dan lain-lain.
c. Usaha kecil tradisional
Adalah usaha kecil yang menggunakan alat produksi yang sederhana yang digunakan secara turun temurun. Misalnya pengrajin batik tulisan, pengrajin gamelan dan lain-lain.

4. Memilih jenis usaha
a. Jenis-jenis usaha
Secara garis besar kegiatan perusahaan dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) jenis usaha yaitu:
1) Jenis usaha perdagangan/distribusi
Jenis usaha ini merupakan usaha yang terutama bergerak dalam kegiatan memindahkan barang dan produsen ke konsumen atau dan tempat yang mempunyai kelebihan persediaan ke tempat yang membutuhkan. Misalnya : pertokoan, warung, rumah makan peragenan, penyalur, pedagang perantara, tengkulak dan sebagainya.
2) Jenis usaha produksi/industri
Usaha produksi/industri adalah jenis usaha yang tenitama bergerak dalam kegiatan proses pengubahan suatu barang/bahan menjadi bahan/barang lain yang berbeda bentuk atau sifatnya dan mempunyai nilai tambah. Misalnya : produksi/industri pangan, pakaian, peralatan rumah tangga, kerajinan, bahan bangunan dan sebagainya. Dalam hal ini, kegiatan dalam budidaya sektor pertanian/perikanan/peternakan/perkebunan dan kegiatan penangkapan ikan termasuk jenis usaha produksi.
3) Jenis usaha jasa komersial
Usaha jasa komersial merupakan usaha yang bergerak dalam kegiatan pelayanan atau menjual jasa sebagai kegiatan utamanya. Misalnya asuransi, bank, konsultan, biro perjalanan, pengiriman barang, bengkel, salon kecantikan, hotel dan sebagainya.
b. Memilih jenis usaha
Ada beberapa pertimbangan yang perlu dipikir dan diresapi oleh wirausahawan diantaranya :
1) Bidang usaha yang pada masa lampau mengalami keberhasilan belum tentu berhasil pada masa sekarang
2) Kecakapan usaha yang dipunyai dan dikembangkan, belum tentu berguna bagi masyarakat
3) Bidang usaha yang berhasil ditangani orang lain, belum tentu berhasil kita tangani
4) Bidang usaha yang dapat berkembang di suatu daerah belum tentu dapat berkembang di daerah lain
Kondisi tersebut mengisyaratkan gejala-gejala umum yang seringkali terjadi dalam memilih jenis usaha diantaranya:
1) Kecenderungan untuk ikut-ikutan atau latah
2) Kecenderungan seseorang untuk memilih jenis usaha yang sesuai dengan ketrampilannya dengan maksud memanfaatkan ketrampilan yang dimiliki padahal belum tentu cocok dan menguntungkan pada masa mendatang. Jadi masih perlu banyak pertimbangan.
3) Kecenderungan untuk menggunakan kesempatan yang ada atau mencoba kebutuhan-kebutuhan tersembunyi dan ini kerap berhasil
4) Kecenderungan memperoleh keberuntungan dengan keuntungan cukup tinggi. Akan tetapi jika analisanya meleset dapat menyebabkan kegagalan. Disamping itu kecenderungan semacam ini sulit dilakukan tanpa mengikuti tahapan pemikiran yang sistematis dan matang.
Dengan demikian pemilihan jenis usaha memerlukan pertimbangan yang masak serta analisa situasi ekonomi secara cermat, agar tidak terjebak pada kondisi/gejala-gejala umum yang sering terjadi sehingga dapat memperoleh kesuksesan di dalam usaha.
c. Proses pemilihan usaha
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis usaha adalah sebagai berikut:
1) Faktor keuntungan
2) Faktor penguasaan teknis
3) Faktor pemasaran
4) Faktor bahan baku
5) Faktor kerja
6) Faktor modal
7) Faktor risiko
8) Faktor persaingan
9) Faktor fasilitas dan kemudahan
10)Faktor manajemen

Faktor-faktor pertimbangan tersebut di atas merupakan salah satu tahap yang harus dilalui dalam proses pemilihan usaha. Untuk menyaring jenis usaha yang harus dipilih dapat dilakukan melalui urutan tahap-tahap berikut menurut Singgih Wibowo:
1) Tahap 1
Menghubungi rekan-rekan untuk mendapatkan informasi yang telah dipenuhi, jika belum dipenuhi, carilah cara untuk memenuhinya.
2) Tahap 2
Mencari informasi tentang jenis-jenis usaha yang mungkin dapat dilaksanakan di pasaran yang belum tersedia.
3) Tahap3
Membuat beberapa pilihan jenis usaha yang mungkin dapat dilaksanakan.
4) Tahap 4
Mengelompokkan pilihan-pilihan yang tidak sesuai dengan keinginan.
5) Tahap5
Menyingkirkan pilihan-pilihan yang tidak sesuai dengan keinginan tanpa melibatkan perasaan dan mengesampingkan pendapat-pendapat sanak keluarga yang mungkin mengganggu.
6) Tahap 6
Menyingkirkan jenis-jenis usaha yang tidak mendapatkan problem-problem, tidak menjanjikan kesempatan-kesempatan dan imbalan-imbalan finansial.
7) Tahap 7
Membicarakan kemungkinan-kemungkinan usaha yang direncanakan dengan pihak-pihak lain, seperti pengusaha setempat yang bergerak di berbagai jenis usaha, pejabat pemerintah atau pemuka masyarakat.
8) Tahap 8
Menyeleksi dengan seksama dan cermat semua jenis usaha yang lolos penyaringan dengan menggunakan faktor-faktor pertimbangan di atas, secara objektif dan rasional serta sesuai dengan kemampuan yang ada.
5. Memilih bentuk usaha kecil
Usaha yang dimulai dengan modal kecil umumnya menurut usaha yang lebih besar. Hal ini dapat diwujudkan melalui keuletan, ketelitian dan kesabaran. Untuk itu, agar kita dapat memusatkan perhatian pada pekerjaan dengan sebaik-baiknya, kita perlu memilih bidang usaha yang paling cocok dengan kepribadian kita. Artinya, usaha itu harus mampu membangkitkan gairah kita untuk bekerja, juga harus sesuai dengan bakat, ketrampilan, pengetahuan, hobi (kesenangan) kita sebagai contoh : jika kita berencana membuka usaha ternak ayam ras, maka setidak-tidaknya kita harus seorang penyayang binatang.
Namun demikian, memilih usaha tidak boleh semata-mata berdasarkan ketrampilan atau kesenangan belaka. Faktor-faktor lain juga harus modal, kemampuan, teknologi dan tenaga kerja terampil. Perlu pula dipertimbangkan daya tarik pasar terhadap produk atau jasa yang akan kita usahakan, volume pasar dan tingkat pertumbuhanmya. Selain itu, tingkat persaingan merupakan hal yang sangat vital. Semakin sulit orang memasuki bidang usaha yang kita geluti, semakin kecil persaingan yang mungkin menghambat jalannya usaha kita.
Oleh sebab itu, sebelum kita memilih atau menentuan usaha yang akan kita geluti, terlebih dahulu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pelajari terlebih dahulu diri kita sendiri
b. Tinjau kembali apa yang telah kita lakukan
c. Berapa besar pendapatan yang dapat kita harapkan
d. Temukan ketrampilan lain yang kita miliki
e. Pahami dengan baik apa yang sedang kita kerjakan
f. Pelajari kebutuhan waktu yang kita perlukan

Untuk memudankan pelaksanaannya dapat kita kaitkan dengan pedoman 5 W + I H berikut ini:
a. What yaitu apa yang akan kita lakukan
b. Why yaitu mengapa hal tersebut kita lakukan
c. Where yaitu dimana hal tersebut akan kita lakukan
d. When yaitu kapan hal tersebut akan kita lakukan
e. Who yaitu siapa yang akan melakukannya
f. How yaitu bagaimana cara melakukannya
1) Analisis swot
Ketika hendak memulai usaha, maka yang mula-mula perlu kita lakukan adalah membuat analisis terhadap:
a) Kekuatan yang menjadi andalan usaha kita (strenght)
b) Kelemahan jenis usaha kita (weakness)
c) Peluang yang mungkin mendukung kemajuan usaha kita (opportunities)
d) Ancaman yang mungkin mengganggu kelancaran usaha (threat)
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan setiap usaha dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu:
a) Faktor dalam
Faktor dalam adalah faktor yang secara teknis dan logis harus dapat dikendalikan. Sebab faktor ini juga bisa merupakan kelemahan. Faktor ini antara lain:
1. Tenaga kerja
2. Produksi
3. Pemasaran
4. Keuangan
b) Faktor luar
Faktor luar adalah semua faktor dan luar yang relatif sulit dikendalikan. Faktor ini dapat merupakan peluang sekaligus ancaman. Faktor ini antara lain:
1. Persaingan
2. Kebijakan pemerintah
3. Sosial
4. Kondisi ekonomi
5. Teknologi
6. Pemasok (supplier)

Tidak ada komentar: